Mengenal Nama Alat Berat untuk Bore Pile dan Fungsinya

nama alat berat untuk bore pile

Dalam dunia konstruksi, pembuatan pondasi bore pile menjadi salah satu metode penting untuk memastikan bangunan berdiri kokoh, terutama pada tanah yang kurang stabil. Proses ini membutuhkan alat berat khusus yang dirancang untuk mengebor tanah dengan presisi.

Artikel ini akan membahas nama alat berat untuk bore pile, jenis-jenisnya, serta fungsinya dalam proyek konstruksi.

Apa Itu Bore Pile?

Sebelum masuk ke nama alat berat, mari pahami dulu apa itu bore pile. Bore pile adalah jenis pondasi dalam berbentuk tabung yang ditanam ke dalam tanah melalui proses pengeboran.

Pondasi ini digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih keras, sehingga cocok untuk bangunan bertingkat, jembatan, atau proyek di lahan berair.

Nama Alat Berat untuk Bore Pile

Berikut adalah beberapa nama alat berat yang umum digunakan untuk pembuatan pondasi bore pile, beserta penjelasan fungsinya:

1. Mini Crane (Wash Boring)

Mini crane adalah alat berat yang sering digunakan untuk proyek skala kecil hingga menengah, seperti perumahan atau bangunan di lahan sempit. Alat ini memiliki rangka dari besi kanal UNP dan menara bor dari pipa galvanis berdiameter 3-4 inci. Mini crane mampu mengebor lubang dengan diameter 30-80 cm dan kedalaman hingga 30 meter. Metode yang digunakan biasanya bor basah, yang memerlukan banyak air untuk mendukung pengeboran.

Keunggulan:

  • Fleksibel untuk lokasi sempit atau padat penduduk.
  • Minim getaran, sehingga aman untuk bangunan sekitar.
  • Mudah dipindahkan antar lokasi proyek.

2. Mesin Gawangan

Mesin gawangan mirip dengan mini crane, tetapi memiliki desain menyerupai gawang dengan tambang di sisi kiri dan kanan untuk menjaga keseimbangan selama pengeboran. Alat ini sering digunakan secara semi-manual dan cocok untuk lokasi pedalaman atau lahan terbatas. Diameter pengeboran berkisar antara 30-100 cm.

Keunggulan:

  • Mudah dirangkai dan dibongkar.
  • Cocok untuk area dengan akses sulit.
  • Efisien untuk proyek dengan diameter lubang besar.

BACA JUGA: Pahami Perbedaan Bore Pile dan Strauss Pile

3. Drilling Rig (Hidrolik)

Drilling rig adalah alat berat canggih yang menggunakan sistem hidrolik untuk mengebor tanah keras atau berbatu. Contohnya adalah SANY SR250 atau XCMG, yang mampu mengebor dengan diameter 100-150 cm dan kedalaman lebih dari 30 meter. Alat ini ideal untuk proyek besar seperti gedung bertingkat atau jembatan.

Keunggulan:

  • Presisi tinggi dan kecepatan pengeboran optimal.
  • Dapat menangani berbagai jenis tanah, termasuk berpasir atau berbatu.
  • Efisiensi tinggi untuk proyek skala besar.

4. Strauss Pile (Bor Manual)

Strauss pile adalah alat bore pile yang dioperasikan secara manual oleh tenaga manusia, menggunakan metode bor kering. Alat ini lebih sederhana dan cocok untuk proyek kecil dengan diameter lubang terbatas, yaitu 25-40 cm.

Keunggulan:

  • Ekonomis dan tidak memerlukan perawatan rumit.
  • Tidak menimbulkan kebisingan atau getaran berlebih.
  • Praktis untuk proyek dengan anggaran terbatas.

5. Rotary Rig

Rotary rig adalah jenis drilling rig yang menggunakan batang bor dengan gigi pemotong untuk menembus tanah. Alat ini umum digunakan untuk proyek konstruksi besar karena kecepatan dan ketahanannya.

Keunggulan:

  • Cocok untuk tanah keras dan berbatu.
  • Proses pengeboran cepat dan efisien.
  • Dapat digunakan untuk berbagai ukuran lubang.

6. Crawler Crane Rig

Crawler crane rig dilengkapi dengan crane untuk memindahkan kepala bor ke lokasi yang sulit diakses. Alat ini sangat mobile dan cocok untuk proyek dengan kebutuhan fleksibilitas tinggi.

Keunggulan:

  • Mobilitas tinggi untuk lokasi terpencil.
  • Dapat menangani pengeboran di berbagai kondisi tanah.
  • Mendukung pemasangan casing dengan mudah.

Komponen Penting Alat Berat Bore Pile

Selain mengetahui nama alat berat, penting juga memahami komponen utama yang mendukung kinerja alat bore pile:

  • Mata Bor (Auger): Berbentuk spiral untuk menembus tanah.
  • Casing: Pipa pelindung untuk mencegah longsornya dinding lubang.
  • Cleaning Bucket: Digunakan untuk membersihkan lumpur dari lubang bor.
  • Counterweight: Menjaga keseimbangan alat agar tidak terjungkal.
  • Sistem Hidrolik: Menggerakkan komponen bor pada drilling rig modern.

Cara Kerja Alat Berat Bore Pile

Proses pembuatan pondasi bore pile melibatkan beberapa tahap:

  1. Pemetaan Lokasi: Menentukan koordinat titik bor untuk akurasi.
  2. Pengeboran: Menggunakan alat berat untuk membuat lubang dengan diameter dan kedalaman tertentu.
  3. Pemasangan Casing: Mencegah longsornya tanah di sekitar lubang.
  4. Pemasangan Tulangan: Memasukkan rangka besi ke dalam lubang.
  5. Pengecoran: Mengisi lubang dengan beton untuk membentuk tiang pondasi.

Keuntungan Menggunakan Alat Berat Bore Pile

  • Efisiensi: Pengeboran lebih cepat dibandingkan metode manual.
  • Fleksibilitas: Dapat digunakan di berbagai jenis tanah, termasuk keras atau berair.
  • Minim Getaran: Aman untuk lingkungan padat penduduk.
  • Daya Dukung Tinggi: Cocok untuk bangunan bertingkat atau infrastruktur besar.

Penutup

Memilih nama alat berat untuk bore pile yang tepat sangat penting untuk keberhasilan proyek konstruksi. Mini crane, mesin gawangan, drilling rig, strauss pile, rotary rig, dan crawler crane rig adalah beberapa alat yang umum digunakan, masing-masing dengan keunggulan sesuai kebutuhan proyek.

Dengan memahami fungsi dan spesifikasi alat-alat ini, Anda dapat memastikan pondasi bangunan yang kuat, efisien, dan tahan lama.

Scroll to Top